Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi salah satu alat yang sangat efektif bagi partai politik untuk membangun citra dan menyampaikan pesan kepada publik. Partai Gerindra, sebagai salah satu partai besar di Indonesia, memanfaatkan media sosial secara maksimal untuk meningkatkan visibilitasnya dan memperkuat koneksi dengan pemilih, terutama generasi muda yang lebih banyak aktif di platform digital. Gerindra aktif menggunakan berbagai media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan YouTube untuk menyampaikan pesan politik, menginformasikan program kerja, serta merespons isu-isu judi bola yang sedang berkembang di masyarakat. Dengan strategi ini, Gerindra berusaha untuk menunjukkan bahwa mereka adalah partai yang modern dan responsif terhadap perkembangan teknologi serta kebutuhan informasi publik.
Pembangunan citra politik melalui media sosial tidak hanya terfokus pada promosi aktivitas partai, tetapi juga pada pencitraan individu para tokoh yang ada di dalamnya, khususnya Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto. Melalui unggahan-unggahan yang menunjukkan kegiatan Prabowo di berbagai acara, baik dalam negeri maupun internasional, Gerindra berupaya untuk memperkenalkan citra pemimpin yang tegas, visioner, dan peduli terhadap berbagai masalah bangsa. Media sosial juga dimanfaatkan untuk menanggapi berbagai isu yang muncul, dengan tujuan untuk memberikan penjelasan dan klarifikasi kepada publik secara langsung, sehingga terhindar dari kesalahpahaman atau hoaks.
Namun, meskipun media sosial memberikan peluang besar untuk membangun citra politik, tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengelola komunikasi dengan bijak dan autentik. Terkadang, penggunaan media sosial yang berlebihan dan tanpa strategi yang jelas dapat menimbulkan kesan kurang kredibel atau terkesan hanya untuk mencari popularitas. Oleh karena itu, penting bagi Gerindra untuk terus menjaga komunikasi yang jujur dan transparan dengan pengikut mereka, serta menghindari penyebaran informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, media sosial bukan hanya sebagai alat untuk memperoleh dukungan, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap visi dan misi partai.